Searching...

Popular Posts

Sabtu, 15 Juni 2013

Indahnya Romantika Ibu Ideologis

Indahnya Romantika Ibu Ideologis



Islam telah menempatkan kedudukan seorang Ibu pada derajat yang sangat mulia, sampai Rasulullah Saw, bersabda bahwa surga berada di telapak kakinya, dan perintah untuk menghormatinya  sampai dengan tiga kali perintah baru kemudian ayah.

Sosok ibu yang terhormat dan mulia tentu saja menjadi dambaan setiap wanita. Sebagai dien yang sempurna, Islam telah mengatur peran Ibu sedemikian mulia dan tak tergantikan siapapun. Ia sebagai hamba Allah yang senantiasa mentaati-Nya, Ia  adalah seorang istri yang berbakti kepada suaminya karena keridho’an Robb-Nya bergantung kepada keridho’an suaminya. Ia adalah seorang Ibu dari putra-putri generasi pejuang Islam dan pemimpin umat masa depan. Ia adalah seorang pemimpin dan pendidik bagi kaumnya untuk menuju ketaatan kepada-Nya.

So, peran ibu adalah multifungsi, tak hanya sekedar aspek biologis; mengandung, melahirkan, menyusui, merawat dan mendidik supaya buah-hatinya tumbuh besar dan cerdas. Akan tetapi, ia juga mempunyai kewajiban untuk mendakwahkan Islam ke tengah masyarakat supaya terwarnai dengan Islam serta untuk tegaknya syariat Allah di muka bumi. Itulah aspek ideologis seorang Ibu.

Faktanya, dalam tataran praktis semuanya tidak selalu mudah untuk dijalankan, di satu sisi urusan domestik (istri, ibu dan pengatur rumah tangga) harus beres; di sisi yang lain, amanah berdakwah juga tak boleh diabaikan. Bagaimana mengatur waktunya? Supaya tidak ada kewajiban yang terbengkalai, tidak ada salah satu pihak yang terdzolimi. Bagaimana pula seandainya ibu menghadapi problematika sistemik atau ujian yang lain?, semisal kondisi punya banyak anak dengan jarak yang berdekatan sementara harus mengisi pengajian, suami di PHK sementara hidup dan aktivitas harus tetap jalan, atau menjadi ibu baru yang sebelumnya hanya berkutat urusan kuliah, begitu menikah dan mendapatkan amanah anak langsung merasa ‘shock’ dengan kerepotannya dan masih banyak lagi bermacam-macam warna kondisi yang dialami para Ibu ideologis.

Banyak yang merasa berat dan tersendat pada awalnya, namun juga mengasyikkan dan menjadi mahir pada akhirnya. Menjadi ibu ideologis dan tangguh adalah sebuah proses belajar dan terus belajar karena menjadi cerdas seolah menjadi tuntutan. Menjadi ibu ideologis tak sesulit yang dibayangkan, karena semua itu merupakan fitrah dari Sang Khaliq. Dan yakinlah bahwa dibalik janji Allah yang berupa surga, sesungguhnya menjalani peran sebagai ibu ideologis adalah pengalaman yang sangat indah untuk dikenang.

Ada satu hal yang bisa sedikit membantu para ibu muda untuk mahir menjadi seorang ibu, yaitu untuk tidak berhenti belajar. Ada banyak cara untuk belajar, selain membaca buku-buku tentang dunia ibu semisal; tentang kewajiban istri, parenting, resep masakan, dan lain-lain juga sharing dengan para ibu yang lebih senior. Buku ini dimaksudkan untuk saling sharing pengalaman dari para ibu dalam menjalani hari-hari mereka menjalankan amanah sebagai al umm wa robbatul bait.

Lewat kisah nyata beserta tips dan hikmah yang dibagi oleh para kontributor naskah, diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi para ibu dan calon ibu sehingga dapat terus meningkatkan semangat juang dalam berdakwah demi tegaknya syariat Islam. Sehingga tidak sampai terjadi pengendoran semangat dakwah karena kerepotan menjadi ibu baru atau mengurus rumah tangga dan anak-anak.

Terakhir, tak lupa kami ucapkan kepada para ibu yang menjadi kontributor naskah (yang terkumpul lewat jejaring sosial facebook) yang sudah bersedia membagi kisah mereka, insya Allah menjadi pemberat amal sholeh di hari kelak atas ilmu yang telah dibaginya.

Harga Buku: Rp 42,000


Buku Bisa Di Dapatkan Di :
Toko Muslimah
Jl. Mondoroko gg. 1 Singosari
Atau Pesan Via SMS
Ukhty Nisa
No Hp : 089 774 180 41

0 komentar:

Posting Komentar